Kunjungan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan ke Plant Bangkok Kediri Tegaskan Kualitas Produksi Lokal

Plant Bangkok di Kediri menjadi pusat perhatian pada 3 Desember 2025 setelah menerima kunjungan Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan, bersama tim. Kehadiran rombongan ini bertujuan melihat langsung bagaimana proses produksi benih dilakukan dari hulu hingga hilir, sekaligus memastikan bahwa kemampuan industri perbenihan dalam negeri terus berkembang dan mampu bersaing dengan perusahaan multinasional.

Setibanya di lokasi, tim Ditjen Tanaman Pangan langsung diarahkan meninjau alur produksi mulai dari intake bahan baku. Pada tahap paling awal ini, mereka mengamati bagaimana benih masuk dan diseleksi untuk memastikan kualitas awal tetap terjaga. Proses dilanjutkan dengan serangkaian tahapan pengeringan, penyortiran, hingga pengemasan yang dilakukan dengan sistem yang terintegrasi. Seluruh tahapan tersebut dirancang untuk menjaga mutu benih agar memenuhi standar yang diperlukan sebelum dikirim ke petani di berbagai daerah.

Salah satu poin yang mendapatkan perhatian khusus adalah penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem processing. Berbagai mesin di plant telah dilengkapi perangkat sensor yang memungkinkan pengawasan parameter produksi secara real-time, seperti kelembaban, suhu, dan stabilitas mesin. Teknologi tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga meminimalkan kesalahan manusia dan menjaga konsistensi kualitas benih. Seluruh rangkaian teknologi yang digunakan merupakan hasil rekayasa dan inovasi anak bangsa, termasuk para operator yang menjalankan sistem tersebut sehari-hari.

Dr. Ladiyani menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen plant dalam mengedepankan inovasi lokal. Ia menilai bahwa kehadiran teknologi berbasis IoT di fasilitas produksi ini membuktikan bahwa kemampuan industri dalam negeri tidak kalah dengan perusahaan internasional. Selama ini, anggapan bahwa benih lokal kurang kompetitif masih sering ditemui, namun hasil tinjauan ini menunjukkan sebaliknya. Menurutnya, penerapan teknologi modern yang dirancang oleh tenaga lokal merupakan aset strategis yang patut dibanggakan.

Di sepanjang kunjungan, tim Ditjen Tanaman Pangan juga berdiskusi dengan para operator yang seluruhnya merupakan warga lokal. Mereka memiliki peran krusial dalam menjaga kelancaran operasi harian. Dengan kemampuan mengoperasikan mesin berbasis IoT dan mengikuti prosedur quality control yang ketat, para operator ini menjadi bukti nyata bahwa sumber daya manusia Indonesia mampu mengelola teknologi maju dengan baik. Kehadiran tenaga kerja lokal yang kompeten turut menambah nilai local pride yang ingin ditonjolkan perusahaan.

Tinjauan ke area packing menjadi bagian penutup kunjungan. Pada tahap ini, benih yang telah lolos uji kualitas dikemas dengan standar tinggi untuk menjaga stabilitas kadar air dan daya simpan. Sistem pengemasan yang presisi ini menjadi penentu terakhir kualitas benih sebelum dipasarkan. Melihat langsung alur kerja ini memberikan keyakinan tambahan bagi Ditjen Tanaman Pangan bahwa benih yang dihasilkan mampu memberikan performa optimal di lapangan.

Kunjungan Dr. Ladiyani dan tim menegaskan bahwa industri perbenihan nasional berada pada jalur yang tepat. Plant Bangkok Kediri menjadi representasi bagaimana teknologi modern, inovasi lokal, dan sumber daya manusia Indonesia dapat berpadu menghasilkan benih berkualitas tinggi. Dengan penguatan kapasitas produksi seperti ini, Indonesia memiliki peluang besar mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat fondasi kemandirian pangan nasional.