Program Lumbung Pangan PT Restu Agropro Jayamas (RAJA) bekerja sama dengan Baznas RI telah memilih kawasan pertanian Garut Selatan, Jawa Barat, sebagai salah satu target untuk penanaman jagung hibrida R7. Keberhasilan program Lumbung Pangan Baznas RI dengan penanaman jagung R7 jenis Gold di desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, menjadi dorongan untuk ekspansi tersebut.
Heldy selaku Area Manajer Jawa Barat Jagung Raja bersama Pendamping program Lumbung Pangan Baznas di Desa Mulyajaya , melaksanakan panen bersama.
Area Manajer Jawa Barat Jagung Raja, Heldiyana, menyatakan bahwa rencananya adalah mengembangkan lahan baru di Kecamatan Peundeuy, Singajaya, dan Toblong. Keberhasilan penanaman varietas R7 di desa Mulyajaya, yang memiliki karakteristik bukit dan gunung, memberikan harapan bagi petani lokal untuk mulai menanam jagung.
Wilayah Garut Selatan, yang terdiri dari pegunungan dan pantai yang panjang, memiliki potensi yang besar sebagai area penanaman jagung. Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan penanaman varietas jagung R7 yang sesuai dengan karakteristik tanah di wilayah tersebut.
Dalam program penanaman jagung R7 di wilayah Garut Selatan, terdapat tiga jenis varietas R7 yang cocok untuk ditanam di berbagai jenis tanah. Pertama, varietas Red dengan potensi panen hingga 11 ton yang cocok untuk area kering. Kedua, varietas Gold dengan potensi panen hingga 12,5 ton yang cocok ditanam baik di area kering maupun basah. Ketiga, varietas Ultimate dengan potensi panen hingga 15,5 ton.
Selain itu, sedang disiapkan peluncuran jenis baru varietas R7 union yang dapat ditanam dengan jarak tanam lebih rapat. Varian ini memiliki potensi panen mencapai lebih dari 15 ton per hektar.
Heldy, Area Manajer Jawa Barat Jagung Raja, menjelaskan bahwa varietas R7 memiliki beberapa keunggulan, seperti kebal terhadap serangan penyakit bulai yang sering menjadi masalah bagi petani jagung. Benih R7 telah diuji tumbuh di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 1.000 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL). Varian ini juga tahan terhadap busuk batang dan memiliki perakaran serta batang yang kokoh, sehingga dapat bertahan dalam cuaca angin kencang.
Varietas R7 juga dikenal tahan terhadap penyakit bulai, bebas dari karat daun, dan memiliki produktivitas yang tinggi dibandingkan dengan bibit jagung hibrida lainnya.
Rudi Abdul Gani, Pendamping program Lumbung Pangan Baznas di Desa Mulyajaya, menyatakan bahwa meskipun belum mencapai potensi varietas R7 jenis Gold secara maksimal, keberhasilan panen jagung telah meningkatkan optimisme petani di desa tersebut. Seluruh kelompok tani jagung di Desa Mulyajaya baru saja mulai menanam jagung, dan hasil panen yang sukses telah meningkatkan semangat mereka.
Penanaman benih jagung R7 di area lahan warga miskin Desa Mulyajaya memberikan harapan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun sebagian besar petani jagung di desa tersebut masih memiliki tingkat pengetahuan yang terbatas, mereka berhasil mencapai hasil panen sekitar 7-8 ton per hektar, yang merupakan pencapaian yang membanggakan.
Mayoritas warga yang sebelumnya bekerja sebagai petani sawah dan buruh serabutan kini mulai beralih mengolah lahan dan menanam jagung hibrida R7. Pendampingan terus diberikan kepada mereka untuk membantu memaksimalkan potensi jagung yang mereka tanam.
Meskipun panen jagung masih belum mencapai potensi maksimal varietas R7 jenis Gold yang mencapai 12,5 ton, namun optimisme warga terus tumbuh seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Rudy, seorang pendamping program Lumbung Pangan, menyadari bahwa petani di daerah tersebut masih memiliki pemahaman yang terbatas tentang cara mengolah jagung, namun sebenarnya bercocok tanam jagung sangat mudah.
Penanaman bibit jagung R7 jenis Gold di desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, bisa panen puluhan ton
Selain Desa Mulyajaya, rencananya ratusan hektar lahan lain di kawasan Garut Selatan siap dihijaukan dengan penanaman bibit jagung R7. Potensi pengembangan lahan masih luas, dan akan dikembangkan ke wilayah lain di masa yang akan datang.
Aef, anggota kelompok tani Mentari Pagi, mengungkapkan bahwa hasil panen R7 di lahan mereka cukup menjanjikan. Meskipun mereka masih baru, mereka sudah mendapatkan hasil panen yang melimpah. Aef memiliki target untuk mencapai produksi sekitar 10 ton jagung di area tanam seluas 1,5 hektar. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan bibit R7 sangat baik dengan penyediaan air yang cukup. Namun, mereka mengakui bahwa kekurangan pengalaman dalam menanam jagung di wilayah mereka menjadi salah satu kelemahan yang perlu diatasi.
Ponidi, seorang petani jagung asal Cilacap, menambahkan bahwa varietas R7 cocok untuk berbagai jenis lahan. Dia telah menanam jagung R7 di daerah bekas galian bata merah yang memiliki kondisi tanah yang buruk, namun hasil panen tetap bagus. Hal ini menunjukkan adaptabilitas varietas R7 yang baik terhadap kondisi lingkungan yang beragam.
Kesaksian dari Aef dan Ponidi menunjukkan bahwa meskipun mereka menghadapi tantangan dan kurangnya pengalaman dalam menanam jagung, varietas R7 telah membuktikan kemampuannya untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang memuaskan, bahkan di lahan dengan kondisi tanah yang kurang baik.
Dengan adanya ekspansi penanaman Jagung R7 di Garut Selatan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut dan memberikan peluang yang lebih baik lagi bagi petani setempat.