Sekretaris Daerah (Sekda) Gorotao Utara (Gorut) Ridwan Yasin, menyerahkan bantuan bibit jagung R7 kepada kelompok tani di Desa Molingkapoto Selatan (Molsel), Senin (14/12/2020).
Pada kesempatan itu, Ridwan Yasin, mengatakan bahwa Ini adalah wujud kepedulian dan komitmen pemerintah daerah kepada masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan luas areal tanam bagi para petani yang ada di 11 Kecamatan di Gorut.
“Tadi saya serahkan bantuan bibit jagung R7 kepada kelompok tani di Desa Molsel. Nah, ini bentuk perhatian dan kepedulian kami pemerintah daerah kepada masyarakat di Gorut, khsusnya disektor pertanian,” ungkapnya.
Ridwan Yasin yang dikenal sebagai “Panglima Petani” itu mengatakan, benih jagung R7 di Gorut sendiri terbukti mempunyai produksi yang tinggi, serta keunggulan dan kualitas yang bagus, dan hasilnya hingga mencapai 13 ton/hektare.
“Dan ini sudah di buktikan bahwa bibit jagung R7 di daerah ini, mempunyai produksi yang tinggi. Karena kita dimusim panen beberapa waktu yang lalu, di Sumalata Timur, biasanya dalam 1 hektare hasilnya mencapai 3 Ton, tapi ini sudah meningkat sampai 11,5 Ton, bahkan mencapai 13 Ton,” tutur Ridwan.
Bahkan menurutnya, didalam proses penggunaan benih unggul ini tentunya mendapat pendampingan khusus dari tim penyedia bibit itu sendiri.
“Sehingga tata cara pengelolaan dan lain sebagainya pun mereka dampingi. Biasa setelah disalurkan sudah tidak ada lagi pendampingan. Nah, ini mereka menyediakan bahkan mereka dampingi, mulai dari pengelolaan lahan, penanamannya, pemeliharaan, bahkan sampai pada panennya,” ujarnya.
Lebih lanjut kata ketua TAPD Gorut itu, bantuan pengadaan bibit R7 itu bersumber dari Dana Intensif Daerah (DID). Sehingga diharapkan, agar produksinya pun terus ditingkatkan lagi dengan kualitas yang semakin baik.
“Jika hasilnya meningkat, anggarannya kedepan kita akan tambah. Tapi dilihat dulu hasilnya apa meningkat atau tidak. Jangan sampai kita hanya memberikan, tapi hasilnya tidak ada. Bahkan akan kami dampingi, serta kami akan evaluasi insya allah hasilnnya meningkat. Makanya diikuti dengan tata caranya,” terangnya.
Dirinya berharap, bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik, untuk meningkatkan produksi jagung di Gorut, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan para petani.
“Apapun keunggulan bibitnya kalau tidak diikuti dengan tata cara pengelolaannya dan pemeliharaan dengan baik maka tidak akan maksimal. Misalnya, pada saat waktu memupuk harusnya 14 hari setelah tumbuh, mereka nanti pada umur jagung 1 bulan baru dipupuk. Sehingga kualitasnyapun tidak baik,” tandasnya.(Srm)